Monday, August 31, 2009

Yamaha Vega Berkaki Footstep Underbone
Pantaslah kalau Yamaha Vega 1998 garapan Johny Lipurnomo ini dinobatkan sebagai The Best Region II di ajang Yamaha Mofest Modification Contest II di Bandung, Jawa Barat. Soalnya, banyak inovasi dilakukan pemilik rumah modifikasi Custom World ini.

Paling menyolok, perubahan bentuk secara drastis dari aslinya yang bebek menjadi model Transformers. Sepintas, modifikasi ini cuma ditopang komponen-komponen variasi. Tapi, Johny menantang untuk dijajal dengan ekstrem, termasuk stoppie (akrobatik dengan menukik seraya mengangkat roda belakang motor).
Terobosan lain, sistem suspensi yang monoshock dengan posisi di sebelah lengan ayun sebelah kiri. Begitu juga sokbreker depan tunggal. Desainnya di bawah setang (bagian atas) dengan sudut kemiringan sekitar 55 derajat. Bagian bawahnya berada di depan fork.

Menariknya lagi, Johny begitu berani memakai komponen variasi sebagai komponen vital. Coba perhatikan, foostep untuk Jupiter MX135 dijadikan lengan ayun, fork (penyangga sokbreker depan) dan penopang sadel (palang tengah).

Pertimbangan Johny, kuatnya foostep underbone dan ketebalan bahannya enggak lebih dari 8 mm. Terus, materialnya dari aluminium alloy. "Itu kalau dilihat sepintas. Saya sudah tambah ketebalannya supaya kuat," papar Johny.

Selamat, deh!
Yamaha Jupiter MX 135 LC Prototipe dari Medan
Pabrikan motor Jepang atau Eropa tidak diragukan lagi dalam menciptakan prototipe. Ternyata, Indonesia juga tak mau kalah. Meski sampai saat ini belum bisa bikin motor utuh, Indonesia mampu menampilkan motor konsep lewat modifikasi Yamaha Jupiter MX 135 LC. Hasil karya anak bangsa dari Sumatera Utara ini diikutsertakan dalam Mofest Modification Contest 2 Region III, Sumut.

Budi Udin Fakkar dari Jatayu Motor Sport tergolong berani merombak Jupiter MX milik Jimmy tersebut. Intinya, ia tak mau cuma mengubah bodi yang dirancang seperti badan motor konsep. "Saya enggak mau begitu. Prototipe yang benar juga mengaplikasi beberapa komponen yang mengaplikasi mekanisme kerja berbeda," ungkap Budi.

Sebab, motor konsep bikinan pabrikan pun menawarkan teknologi komponen yang berbeda dengan produk massal. Juga ada mekanisme kerja komponen yang dikembangkan dari komponen sebelumnya.

Itulah acuan Budi. Makanya, MX yang digarap memiliki teknologi yang jauh dari MX sebenarnya. Ia pun mengatakan kalau ciptaannya itu merupakan motor sport masa depan.

Dalam modifikasi teknologi komponen yang ditawarkan, ada tiga bagian yang bisa dilirik. Pertama, sistem kemudi dikasih nama steering ratio. Ada perbandingan radius putar waktu setang digerakkan ke dalam dan ke luar.

Kedua, mekanisme kerja peredam kejut merupakan inovasi baru. Budi menamakannya Advance Suspension. Mekanisme kerjanya berhubungan dengan aplikasi roda hubless. Pegangan velg ditopang dua tiang yang mengirim beban ke peredam kejut.

Prinsip kerjanya mirip shock belakang unitrack, tetapi posisi dipasang terbalik. Menariknya, meski dengan sistem hubless, bagian ini tetap enteng ketika bermanuver.

Terakhir, keyless ignition. Menyalakan mesin pakai kunci starter dengan menggunakan sensor gesek. Ya, semacam kartu yang biasa dijadikan kunci di kamar hotel.

Dengan keberanian Budi, pantas kalau karyanya dianugerahkan sebagai The Best Region III. Selamat. 

Sunday, August 9, 2009

Kombinasi Warna Bikin Garang Yamaha Vega
Modifikasi sederhana (fashion) pun bisa menghasilkan tampilan yang bagus. Kuncinya, keserasian. Antara tampilan, modifikasi, dan warna harus padu. Contohnya, Yamaha Vega-R dari Jakarta hasil garapan Custom World (CW).

Johny Lipurnomo, pemilik CW, kembali menyodorkan karyanya setelah sebelum ini juga menggarap Yamaha yang dibentuk model jetski. Nah, dengan Yamaha Vega ini, ia coba mengambil aliran fashion dengan gaya racing look.

Dari sisi modifikasi tak ada yang ekstrem. Sesuai dengan yang diutarakannya, konsep modifikasinya simpel, "Gaya fashion, tapi ada unsur balapnya," ucap Johny yang bermarkas di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Seperti disebutkan di atas, soal keserasian, tarik garis vertikal dari depan sampai belakang mengenai sudut-sudut bagian punya irama garis yang sama. Terus, lengan ayun yang menggunakan pipa bulat, seperti pada Ducati Monster, boleh jadi terinspirasi dari motor Italia, dan belum pernah digarap pemodifikasi pada bebek.

Rancang bangun seperti ini sangat menghemat kantong, ketimbang harus pasang swing arm variasi atau limbah. "Modalnya memang pipa, tapi ukuran dan las-lasannya mesti presisi," beber Johny.

Tak cuma itu, tampilan secara keseluruhan jadi begitu hidup yang didukung kuat permainan warna, kombinasi hitam dop dikombinasi merah yang dominan di bagian lengan ayun plus bagian tertentu.

Tuesday, July 21, 2009

 Yamaha Mio Soul 2009 (Tangerang)
Pesona Batman 8,5 Inci
2562hal3_mio_boyo1.jpg Jauh dari Tengerang menuju contezt modifikasi seri 2 Pertamax Plus BRT Indotire Matic Race & Party di Bandung punya modal kuat. “Andalanku modifikasi low rider gaya Batman dan pelek lebar,” jelas punggawa IJMS (Indra Jaya Motor Sport), Balaraja, Tangerang ini.Katanya pasang pelek lebar comot dari kepunyaan mobil jip Eropa.

Agar masuk dipasang di as roda Mio Soul tentu banyak ubahan. “Lubang pemasukan oli mesin terpaksa digeser ke kanan agar tidak mentok roda. Termasuk crankcase mesin bagian belakang. Dibubut agar tidak digesek roda,” jelas Agus yang aslinya mekanik grasstrack itu.2563hal3_mio_boyo2.jpg

Setelah roda dicoba bisa masuk di crankcase, tinggal membuatkan dudukan pelek di as roda. Caranya pelek palang aslinya dibubut. Diambil bagian tengahnya saja yang menyerupai teromol. Ini sengaja tidak menggunakan teromol jari-jari lantaran dirasa kurang kuat.

Setelah bagian tengah dari pelek palang diambil, tinggal dibuatkan adaptor agar bisa nyambung dengan pelek mobil. “Adaptor dibuat dari aluminium setebal 5 cm,” dijelas Agus yang kini malah tertarik ikut balap skubek itu.

Agar center, pertemuan antara adaptor dengan bagian tengah pelek yang telah dibubut itu dilas argon. Kemudian dibikn rapi pakai mesin bubut. Sementara untuk mengikat pelek, cukup dipasangkan baut di adaptor. “Jangan lupa, agar kunci roda bisa masuk, bagian tengah adaptor harus dilubangi,” wanti Agus.

2564hal3_mio_boyo3.jpgNamun setelah pasang roda lebar, antara roda depan dan belakang tidak center. “Terpaksa posisi CVT digeser ke kiri sekitar 15 cm. Sekalian dibuatkan undur-undur agar mesin molor ke belakang 20 cm,” jelas Agus yang juara 2 kelas low rider itu.

Dudukan sokbreker atas dan bawah juga harus pindah. Yang atas digeser ke kiri dan yang bawah di CVT juga ikutan ke kiri agar tidak mentok roda. Agar kuat dan panjang menggunakan sokbreker Honda Grand.

Dudukan sokbreker atas dan bawah juga harus pindah. Yang atas digeser ke kiri dan yang bawah di CVT juga ikutan ke kiri agar tidak mentok roda. Agar kuat dan panjang menggunakan sokbreker Honda Grand.

Konsekuansi pemasangan roda depan lebar harus melebarkan segitiga. Caraya dibikin ulang dari pelat besi tebal 2,5 cm. Dibikin 2, dipasang atas-bawah.

Biar roda bisa masuk harus dipasang busing. Kanan 4 cm dan kiri 12 cm.

DATA MODIFIKASI

Ban belakang : Accelera 195x15 inc
Ban depan : Deli Tire 140/60x14
Spion : Variasi low rider
Silinder : Hinode 156 cc
Lampu depan : Daff
 
© digiMotor